Berita

Hingga Juni 2019, Imigrasi Temukan Puluhan WNA Berpaspor Palsu

Hingga Juni 2019, Imigrasi Temukan Puluhan WNA Berpaspor Palsu

Selama ini, Indonesia menjadi negara tujuan transit dari berbagai negara. Bahkan banyak yang melalui Bali untuk melanjutkan tujuan ke negara lain, seperti Australia.

Menurut Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi, Hajar Aswad, selama ini banyak warga negara asing yang melalui Bali untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain guna mencari penghidupan yang layak. Bahkan tak jarang yang sengaja datang menggunakan paspor palsu atau paspor asli, tapi milik orang lain.


Memang dalam hal ini, kata Aswad, Indonesia tidak dirugikan. Namun pihaknya menegaskan, hal itu perlu diantisipasi.

Tentunya masalah keamanan menjadi perhatian pihaknya. Jangan sampai mereka yang menggunakan paspor orang lain itu datang untuk melakukan aksi kriminal atau terorisme. “Jangan sampai mereka yang datang menggunakan paspor palsu, merupakan teroris,” katanya mengutip balipost.com, Minggu (16/6/2019).

Untuk itu, dalam pemeriksaan keimigrasian di Bandara Ngurah Rai, pihaknya selalu bertindak tegas terkait hal itu. Dikatakannya sebagian besar mereka yang menggunakan paspor palsu atau milik orang lain, datang untuk transit beberapa hari.

Ini sering terjadi, karena Indonesia dikatakannya menjadi destinasi bagi mereka. Dikatakan, untuk mereka yang kedapatan datang dengan paspor palsu atau paspor milik orang lain, pihak imigrasi langsung mendeportasi bersangkutan.

Selama 2019 hingga Juni, kata dia, ada sebanyak kurang dari 20 WNA yang datang menggunakan paspor palsu. Mereka yang melalui Bandara Ngurah Rai sebagian besar dari Iran, Suriah, India, Nigeria.

Berbagai cara digunakan untuk menyimpan paspor. Ada yang menyimpan di dalam celana dalam, ada di balik tas.

Saat mereka berangkat dari negara asal, memang menggunakan paspor asli miliknya. Setelah masuk pesawat, mereka mengeluarkan paspor orang lain. “Kebanyakan mereka yang transit untuk mencari kehidupan yang layak di negara lain,” ujarnya.

Imigrasi sebagai salah satu komponen yang berada di Bandara Ngurah Rai, kini mulai menerapkan perangkat autogate untuk pemeriksaan keimigrasian. Sebanyak 16 autogate sudah terpasang di Terminal Internatinal Bandara Ngurah Rai. Dari 16 unit tersebut , sebanyak 6 autogate dipasang di Terminal Kedatangan dan 10 lainnya dipasang di Terminal keberangkatan.

Terakhir diperbaharui 17 Januari 2024