Berita

Kanada mempercepat proses visa untuk menarik tenaga asing bidang teknologi (2)

Kanada mempercepat proses visa untuk menarik tenaga asing bidang teknologi (2)

Ethan Baron, San Jose Mercury News

Rencana Presiden Trump untuk melakukan perombakan visa H-1B, yang dikhususkan bagi para pekerja industri teknologi tinggi, dan sekaligus juga dikritik sebagai alat untuk menggantikan tenaga ahli AS dengan pekerja asing yang lebih murah, telah meningkat ke level mengkhawatirkan sehingga menciptakan ketidakpastian dikalangan para pekerja asing bidang teknologi tinggi di AS.

Shobhit Khandelwal, seorang pengembang perangkat lunak di Bay Area yang berkewarganegaraan India telah memutuskan untuk pindah ke Toronto. Dia sebelumnya bekerja di perusahaan pengembang aplikasi Evernote di Redwood City pada Februari 2017, memiliki gelar magister bidang riset operasional di Universitas Columbia, pengalaman bekerja di Citibank dan Jet.com, sebuah perusahaan e-commerce, dan pemegang visa H-1B. Delapan belas bulan setelahnya dia meninggalkan AS menuju Kanada.

“Saya ingin mengerjakan perusahaan rintisan (start-up) saya sendiri dan saya tidak ingin menunggu selama 20 atau 30 tahun untuk mendapatkan green card,” ungkap Khandelwal, 28. Dia menyadari bahwa iklim ketidakpastian di AS telah berperan dalam mempengaruhi keputusannya. “Saya telah memikirkan hal ini, jika saya membuka usaha rintisan (di AS), dan saya tidak bisa menemukan orang yang tepat, bagaimana saya bisa membangun sebuah perusahaan?”

Lebih dari hanya mendapatkan izin bekerja, Khandelwal juga diberikan pilihan untuk mendapatkan fasilitas penduduk tetap di Kanada (serupa dengan green card di AS).  Dibutuhkan waktu proses sekitar enam bulan. Di AS, warga negara India dengan visa H-1B seperti dia, bisa menunggu hingga bertahun-tahun, jika tidak dibilang puluhan tahun, untuk memperoleh green card. Dalam bulan ini Khandelwal berencana untuk meluncurkan usaha rintisannya. Sebuah teknologi parkir dengan kecerdasan buatan.

“Saya tidak perlu khawatir lagi tentang visa saya, tidak perlu khawatir jika saya meninggalkan negeri ini saya tidak diizinkan masuk kembali, “katanya.

Terakhir diperbaharui 17 Januari 2024