Sepertinya kita tidak akan ke Australia dalam waktu dekat
Apabila kamu berharap melakukan ke Australia dalam waktu dekat, sepertinya semua rencana itu harus ditunda sampai 2022.
Dalam pidato mengenai Anggaran pada National Press Club minggu ini, Bendahara Negara Australia Josh Frydenberg mengatakan: “Perjalanan internasional termasuk turis dan mahasiswa asing sebagian besar diperkirakan tetep tutup sampai akhir tahun depan dan akan kembali secara bertahap. Dan vaksin yang akan tersedia sekitar akhir 2021 menjadi salah satu asumsi pada anggaran”
Namun, Australia nampaknya akan membuka perbatasannya bagi beberapa negara sebelum akhir tahun depan, dengan “gelembung perjalanan (travel bubble)” satu arah yang akan dibentuk dengan Selandia Baru akhir bulan ini. Gelembung perjalanan ini akan memungkinkan warga Selandia Baru melakukan perjalanan ke New South Wales, ACT dan Northern Territory. Warga Australia belum dapat mengunjungi Selandia Baru, tapi mungkin akan dapat dilakukan pada akhir tahun.
“Catatan COVID Selandia Baru sangat baik dan ini akan menjadi langkah pertama kita menuju arah itu,” Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikannya pada hari Rabu.
Morrison menambahkan, “Saya telah melakukan diskusi dengan Presiden Moon dan mantan Perdana Menteri Abe tentang bagaimana Australia dapat berjalan maju bersama negara lain. Maksud saya negara lain yang memungkinkan. Negara seperti Singapura, di mana mungkin dapat dilakukan tahun depan.”
Morrison menambahkan bahwa Australia tidak akan “buru – buru” untuk membuka perbatasan dan mereka akan melanjutkan kebijakan ini dengan “hati – hati” mengingat adanya peningkatan kasus yang terjadi di beberapa tempat, seperti Melbourne.
Perbatasan yang tertutup juga diterapkan bagi warga Australia yang ingin pergi ke luar negeri. Hal ini berarti kebanyakan akan berada di dalam negeri sampai dengan tahun depan. Australia mencoba untuk meningkatkan pariwisata lokal dan pada anggaran yang telah diumumkan oleh Pariwisata Australia telah dialokasikan $231.6 juta (Rp. 2.4 T) untuk mendorong warga Australia untuk melakukan perjalanan di negara mereka sendiri.
Sampai saat ini, Australia telah mencatat 27.182 kasus COVID dan 897 kematian. Inggris telah mencatat setengah juta kasus dan 42.500 kematian.
Ketika maskapai Australia Qantas mengandangkan sebagian besar armadanya, Etihad juga mengatakan akan menghentikan rute Brisbane dikarenakan sudah tidak menguntungkan lagi seiring Australia terus mengurangi jumlah penumpang yang dapat terbang ke Australia. (Tr/AA)
Sumber : The Standard UK
Terakhir diperbaharui 17 Januari 2024