Walaupun demikian, banyak pejalan yang tidak mau mengambil resiko sampai dengan adanya satu atau semua tolak ukur keamanan perjalanan:
Jadi kapan kamu sebaiknya merasa aman berpergian? Tergantung siapa kamu. Pelancong lanjut usia yang termasuk kelompok rentan mungkin akan segan untuk meninggalkan rumah tanpa vaksin coronavirus. Namun pelancong yang lebih muda seperti Gregg jaden, fotografer berbasis di pantai Manhattan, California sudah siap pergi sekarang. Dia mengatakan dia hampir dua kali meninggal, satu pada kecelakaan mobil dan satu lagi ketika operasi darurat pada lehernya dan merasa dia hidup pada waktu yang dipinjam. Dia berencana mengunjungi Kanada dan Turki secepatnya.
“Aku tidak ingin membuang hidupku khawatir tentang apa yang akan – atau tidak akan – mempengaruhiku,” katanya, “Aku tidak mencoba untuk tidak sensitif terhadap kesehatan orang lain, tapi ini adalah kenyataan hidup. Apabila aku ada kesempatan untuk hidup, aku ingin hidup ketika aku masih mampu.”
Industri perjalanan berharap kamu dapat memulai perencanaan liburan selanjutnya segera. Pada bulan September, diluncurkan inisiatif “Let’s Go There” yang mendorong warga Amerika untuk mulai memesan perjalanan mereka.
Apabila terkait rasa aman dalam perjalanan, tidak ada jawaban yang memuaskan semuanya. Menurut ahli, tergantung usia, kesehatan masing – masing, tempat tujuan dan toleransi resiko. Kamu juga harus awas terhadap bahayanya perjalanan.
“Aku tidak yakin sudah betul – betul aman untuk melakukan perjalanan,” kata Ryan Jones, pemilik Here We Go Travel, agensi perjalanan di Greensboro, NC. “Tapi bila kamu tidak pernah melepaskan, kamu tidak akan pernah pergi jauh.”(Tr/AA)
Sumber: Washington Post
Terakhir diperbaharui 17 Januari 2024