Berita

Sosialisasi Assisted Voluntary Return Bagi Pencari Suaka dan Pengungsi di Rudenim Surabaya

Sosialisasi Assisted  Voluntary Return Bagi Pencari Suaka dan Pengungsi di Rudenim Surabaya

Penulis: Ajeng Dhyanti P Sidoarjo (27/05)

Direktorat Kerja Sama Keimigrasian bersama dengan Rudenim Surabaya bekerja sama dengan perwakilan UNHCR dan IOM mengadakan kegiatan penyebaran informasi terkait AVR (Assisted Voluntary Return) atau pemulangan sukarela bagi para pengungsi dan pencari suaka yang berada dalam community house Rudenim Surabaya. Kegiatan ini diadakan di community house puspa agro yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur dan turut dihadiri oleh Ferry H. Ishak selaku Kepala Sub Direktorat Kerjasama dengan Organisasi Internasional, Setyo Budiwardoyo selaku Kepala Rumah Detensi Imigrasi Surabaya, Mulyawan selaku Kepala Baskesbangpel Sidoarjo, perwakilan dari UNHCR dan IOM serta 40 orang perwakilan dari penghuni community house Surabaya.

Hingga saat ini terdapat 7.652 warga migran yang tercatat berada di Indonesia, 400 warga migran diantaranya merupakan pengungsi dan pencari suaka yang tinggal dalam community house Rudenim Surabaya. Mereka merupakan pengungsi dan pencari suaka yang menetap di Indonesia dan masih menunggu keputusan untuk ditempatkan di negara ketiga tujuan mereka yaitu Australia.

AVR atau Assisted Voluntary Return merupakan sebuah program pemulangan secara sukarela bagi para pengungsi yang belum mendapatkan kepastian untuk menetap dinegara ketiga. Proses pemulangan melalui program AVR ini harus dijalankan berdasarkan kemauan sukarela dari para pengungsi dan didalam prosesnya tidak boleh terdapat paksaan. Dalam menjalankan program AVR ini, IOM akan memberikan asistensi dan pengawalan kepada para pengungsi yang setuju untuk melakukan pemulangan secara sukarela.

Acara diawali dengan sambutan oleh Ferry H. Ishak selaku Kepala Sub Direktorat Kerjasama dengan Organisasi Internasional. Dalam sambutannya Ferry berharap bahwa pihak dari UNHCR dan IOM dapat membantu menempatkan para pengungsi dan pencari suaka yang ada di community house Rudenim Surabaya ke tempat yang lebih layak di Negara Ketiga agar mereka dapat memiliki kebebasan untuk hidup di Negara yang lebih baik. Mulyawan selaku Kepala Baskesbangpel Sidoarjo dalam sambutannya berpendapat bahwa pemulangan sukarela ini merupakan solusi terbaik bagi para pengungsi yang telah menunggu kepastian di Indonesia selama bertahun-tahun.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan oleh perwakilan dari UNHCR serta IOM mengenai proses pemulangan sukarela melalui program AVR. IOM menjelaskan bahwa mereka akan memberikan asistensi serta pengawalan kepada para pengungsi yang akan melakukan proses pemulangan secara sukarela, sehingga para pengungsi dan pencari suaka yang memutuskan untuk memilih untuk pulang ke Negaranya akan dibantu untuk menyiapkan semua dokumen dan persyaratannya. Sosialisasi AVR ini kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara perwakilan pengungsi yang hadir dengan pembicara dan narasumber. Sesi tanya jawab sempat berjalan panas dikarenakan banyak dari para pengungsi yang ingin kejelasan mengenai status mereka di Indonesia, namun pembicara dan narasumber dapat menjelaskan kepada para pengungsi dan tanya jawab pun berlanjut secara kondusif.

Melalui kegiatan penyebaran informasi mengenai AVR ini, Direktorat Kerja Sama Keimigrasian ingin memberikan wadah bagi para pengungsi untuk dapat bertukar pikiran mengenai proses pemulangan sukarela dan kelanjutan nasib mereka di Indonesia dengan perwakilan UNHCR serta IOM sebagai pihak yang mengurus pengungsi dan pencari suaka di Indonesia.

Terakhir diperbaharui 17 Januari 2024