Siang itu Restoran Warisan Roemah Indonesia di Beijing penuh sesak. Tidak lama terdengar gamelan mengalun melantunkan Manuk Dadali, lagu daerah Jawa Barat yang melatari tarian yang dibawakan oleh Titik Parmuji, dosen tari tradisional Indonesia di China Conservatory of Music (CCOM). Tarian tersebut menjadi pembuka media gathering yang dihadiri oleh sekitar 60 orang jurnalis dari media daring dan luring asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Selasa(14/5/24).
Momentum tersebut menjadi ajang silaturahim pemerintah Indonesia melalui KBRI Beijing dengan perwakilan jurnalis media asal RRT, sekaligus juga menyampaikan perkembangan terkini dari Indonesia. Tampak hadir jurnalis dari Global Times, cygn.com dan Li Shukun.
Duta Besar Indonesia untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, menyampaikan apresiasi kepada perwakilan media yang hadir, yang telah mempromosikan Indonesia melalui kanal media yang mereka miliki.
“Tiongkok akan tetap menjadi mitra strategis dan penting bagi Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, termasuk dalam jangka panjang untuk mendukung Indonesia Emas 2045,” ungkap Dubes Djauhari.
Selain Dubes Djauhari, perkembangan terkini dalam bidang ekonomi, investasi, pendidikan, kebijakan visa dan perdagangan secara lebih detil disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing, Tutuk S.H. Cahyono serta masing-masing atase teknis.
Atase Imigrasi KBRI Beijing, Herawan Sukoaji menjelaskan kebijakan terkini pemerintah Indonesia mengenai Golden Visa.
Dalam Bahasa mandarin, Herawan menjelaskan keistimewaan yang bisa didapatkan oleh pemegang Golden Visa, salah satunya Golden Visa bagi calon investor di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Media Gathering ditutup dengan penampilan tari-tari khas Indonesia dan jamuan makan siang menu khas Indonesia yang disesuaikan dengan lidah orang Tiongkok.
Terakhir diperbaharui 19 November 2024